Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

TEMPO.CO, Jakarta – Hari Raya Idul Fitri semakin dekat. Semakin dekatnya hari besar, tren mudik dan mudik semakin digemari masyarakat. Yang penting untuk diketahui, seseorang tidak hanya berisiko tertular Demam Berdarah Dengue (DBD) tetapi juga dapat menyebarkan virus Dengue jika tertular.

Demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebar dengan cepat dan merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang besar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan masyarakat di dunia dan di Indonesia, merupakan salah satu negara dimana penyakit ini telah menyebar. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa pada tahun 2023 akan tertular demam berdarah sebanyak 114.435 orang dan meninggal sebanyak 894 orang, menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 143.266 kasus dan kematian sebanyak 1.237 orang, pada tahun 2024 akan meningkat menjadi setengah. Minggu ke-11 mencatat 35.556 kasus dan 290 kematian.

Ketika seekor nyamuk menggigit seseorang yang memiliki virus demam berdarah dalam darahnya, nyamuk tersebut akan terinfeksi virus demam berdarah tersebut. Nyamuk yang terinfeksi dapat menularkan virus ke orang sehat melalui gigitannya. Penyakit demam berdarah tidak bisa menular secara langsung dari orang ke orang, nyamuk merupakan vektor penyebaran virus demam berdarah.

Risiko tertular demam berdarah lebih tinggi di wilayah padat penduduk seperti perkampungan, termasuk taman dan taman bermain, dimana risiko kontak antara nyamuk Aedes aegypti dengan orang yang terinfeksi tinggi. Hal ini berbeda dengan daerah pedesaan dan hutan, dimana Aedes aegypti dan individu yang terinfeksi tidak mudah ditemui. Hal ini karena nyamuk demam berdarah dapat terbang beberapa ratus meter untuk mencari wadah air dan bertelur, dan beberapa nyamuk di setiap rumah dapat menyebabkan wabah demam berdarah yang besar.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk menggunakan 3M Plus alias membakar tangki, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang produk yang tidak terpakai, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Kampanye 3M Plus sangat penting dalam pencegahan demam berdarah dan mencari cara baru untuk mencegahnya melalui vaksinasi.

PT Takeda Innovative Medicines dan Alodokter bekerja sama memerangi demam berdarah di Indonesia. Kerja sama ini tercermin dalam tindakan dan inisiatif yang ditujukan kepada tenaga kesehatan, masyarakat dan mitra untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran virus dengue.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, mengingatkan bahwa demam berdarah merupakan penyakit serius dan saat ini belum ada obat khusus untuk demam berdarah – pencegahan adalah hal yang paling penting. Andreas dalam siaran persnya pada 27 Maret 2024 mengatakan: “Oleh karena itu kami menyambut baik kerjasama dengan Alodokter sebagai sumber informasi medis yang terpercaya, untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum dan pengetahuan petugas kesehatan tentang penyakit demam berdarah, pencegahan dan pengobatannya.

Takeda dan Alodokter bekerja sama melawan DBD/Takeda

Andreas juga menekankan perlunya lebih banyak edukasi mengenai DBD dan cara-cara baru untuk mencegah DBD. Menurutnya, banyak kesalahpahaman mengenai tingkat keparahan, tingkat keparahan, dan pencegahan penyakit demam berdarah. Di Indonesia, setiap orang berisiko terkena demam berdarah, tanpa memandang usia, tempat tinggal, atau gaya hidup. Demam berdarah terutama menyerang orang-orang dalam usia aktif dan merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak. “Perlindungan melalui vaksinasi dianjurkan oleh institusi medis tidak hanya pada anak-anak tetapi juga pada orang dewasa,” ujarnya.

Andreas menghimbau masyarakat untuk terus menambah pengetahuan tentang DBD dan cara pencegahannya melalui sumber yang terpercaya, sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang yang kita cintai. Andreas mengatakan: “Bersama-sama kita dapat memerangi demam berdarah dan mencapai tujuan pemerintah Indonesia yaitu ‘zero death pada tahun 2030’,” kata Andreas.

Pendiri dan Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari mengatakan Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam pengendalian kasus demam berdarah. Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan, prevalensi demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di tanah air, kata Suci.

Faktor-faktor seperti cuaca buruk, urbanisasi yang pesat dan kurangnya kesadaran akan perlunya penghapusan kelambu merupakan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan penyakit demam berdarah. “Alodokter meyakini diperlukan kerja sama multisektor dan kesadaran masyarakat yang lebih besar untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya. Kami yakin kerja sama dengan Takeda dapat meningkatkan dan memperkuat keterampilan tenaga kesehatan dalam memerangi demam berdarah di Indonesia. “Kami memastikan bahwa kami tetap menjadi sumber informasi terpercaya bagi petugas kesehatan dan masyarakat umum, karena semua artikel yang kami hasilkan telah diverifikasi oleh para ahli kami, termasuk artikel terkait demam berdarah atau DBD.” .

Suci juga mengingatkan, pencegahan penyakit DBD harus datang dari diri sendiri. Gerakan 3M Plus sebaiknya dilakukan secara rutin. “Jadi kita sangat menghindari tempat-tempat dan tempat-tempat yang airnya tergenang atau benda-benda yang tidak bergerak, yang beresiko menjadi tempat bertelurnya nyamuk demam berdarah. Selain itu, kami mendorong staf untuk bekerja sama untuk mencegah penyebaran virus. “Inovasi datang sebagai vaksin. Pada akhirnya, kita lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Suci.

Pilihan Editor: Waspada Demam Berdarah, Kapan Nyamuk Bisa Menggigit?

Berbagai cerita terjadi selama berlangsungnya UTBK SNBT di UNJ, termasuk seorang mahasiswa yang terjangkit penyakit demam berdarah. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan telah menerima banyak laporan yang menunjukkan perbaikan gejala pada penderita demam berdarah pasca wabah Covid-19. Bagaimanapun? Baca selengkapnya

Asia terkena dampak perubahan iklim. Beberapa negara menderita cuaca yang sangat panas. Beberapa tempat mencapai 48,2 derajat Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Arbovirus seperti demam berdarah.

Negara-negara Asia Tenggara sedang berjuang melawan panas ekstrem tahun ini. Baca selengkapnya

Sebab, saat anak demam, suhu tubuh meningkat, sistem kekebalan tubuh melawan virus dan bakteri. Baca selengkapnya

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ibu yang menderita demam berdarah dapat mempengaruhi kesehatan anaknya dalam tiga tahun pertama. Baca selengkapnya

Demam berdarah dengue (DBD) memiliki gejala yang mirip dengan penyakit tifus. Namun, semuanya merupakan jenis penyakit yang berbeda.

Tanggal 22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kementerian Kesehatan, untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mencegah demam berdarah. Baca selengkapnya

Waspadai kasus DBD di daerah lain. Di Sulawesi Selatan, jumlah kasus demam berdarah meningkat drastis, sebanyak 1.620 kasus dan 9 kematian. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *