Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

TEMPO.CO, Jakarta – Flu Singapura atau dalam istilah medis dikenal dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD). Hal ini ditandai dengan rasa sakit dan luka di bagian tubuh seperti tangan, mulut dan mulut. Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie tipe A16.

Menurut Herminahospitals.com, virus Singapura kerap menyerang anak-anak. Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kanada.

Jika seseorang terkena flu Singapura, ada gejala tertentu yang harus diwaspadai. Penderita penyakit ini mengalami demam, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, ruam di lidah, tenggorokan, dan bagian dalam rahang. Selain itu, gejala umum lainnya adalah kemerahan, sakit perut, dan jika terjadi pada anak-anak, maka anak akan bertambah besar.

Flu Singapura adalah penyakit menular. Anak dengan imunitas yang baik akan lebih kecil kemungkinannya untuk terkena penyakit ini, namun sebaliknya jika imunitasnya rendah maka ia akan mudah terserang penyakit tersebut.

Virus Singapura dapat menyebar dengan berbagai cara. Pertama, melalui obat tetes hidung atau air saat dipotong atau didinginkan. Kedua, pada air liur yang dibuang ke udara atau saat makan dari gigitan penderita. Yang ketiga adalah cairan nyeri yang keluar dari kulit yang pecah-pecah. Keempat, benda-benda yang terkontaminasi feses pasien.

Proses terjadinya virus Singapura tidak langsung diketahui menurut laman emd.id, namun prosesnya terjadi beberapa hari setelah terinfeksi. Setelah sepuluh hari, ruam yang terlihat akan mengering. Saat itu, virusnya lebih sensitif. Ada beberapa cara untuk menghindari flu Singapura.

Cara mencegah flu Singapura

1. Cuci tangan pakai sabun

Tangan merupakan bagian tubuh yang sering bersentuhan dengan lingkungan luar. Jika Anda sering membersihkan tangan, Anda akan memutus kontak dengan kuman yang dapat terkontaminasi ketika tangan Anda menyentuh benda asing.

2. Jangan memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut

Mulut adalah tempat umum terjadinya infeksi flu Singapura. Infeksi ini dapat menginfeksi mulut bahkan gusi dan menyebar melalui darah.

3. Hindari bersosialisasi dengan orang asing

Menghindari kontak dengan orang sakit adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari flu Singapura. Terakhir, jika seorang anak menderita demam Singapura, sebaiknya anak tersebut tidak dibawa keluar atau penyakitnya akan menyebar lagi.

4. Jangan mengambil perlengkapan pribadi pasien

Peralatan pribadi harus dilindungi dari flu Singapura. Yang ditemukan dalam cairan tubuh seperti air liur, sekret hidung, atau cairan lainnya. Kemudian, jika orang lain menyentuh bahan yang terkontaminasi tersebut, mereka menghubungi surat kabar baru.

5. Jangan mencium anak yang sedang terkena flu Singapura

Jangan mencium anak saat sedang terkena flu Singapura. Praktik ini meningkatkan risiko infeksi.

6. Bersihkan area yang dicurigai terinfeksi secara teratur

Mulut, tangan, dan hidung dianggap terinfeksi virus. Oleh karena itu, tempat-tempat tersebut perlu sering dibersihkan untuk mencegah infeksi masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak.

Beberapa pengobatan rumahan untuk demam Singapura antara lain mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen, minum minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit, mengonsumsi makanan lunak untuk menghindari sakit tenggorokan, minum air putih dan banyak istirahat, serta menggunakan antiseptik. – Kekuatan untuk mencegah kanker.

Pilihan Editor: Kebenaran tentang flu Singapura, Kementerian Kesehatan: Ribuan orang terinfeksi pada bulan Maret.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan tanggal 22 April sebagai Hari Demam Berdarah Nasional, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan demam berdarah. Baca selengkapnya

Parasetamol dapat diberikan bila suhu tubuh anak 38 derajat celcius atau bila dirasa nyaman. Baca selengkapnya

Perjalanan panjang menuju Idul Fitri membawa kembali rasa itu. Dan apa? Baca selengkapnya

Tetap aman dan tetap sehat selama ancaman flu Singapura selama dan setelah Idul Fitri. Dengarkan ini. Baca selengkapnya

Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau Flu Singapura yang menyebabkan Idul Fitri 2024 juga disertai penyakit lainnya. Ini adalah pencegahan

Flu Singapura atau HFMD Meningkat Saat Idul Fitri atau Idul Fitri 2024 Apa saja gejala dan penyebab penyakit ini? Baca selengkapnya

Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (HFMD) tidak akan hilang. Kementerian Kesehatan mengakui ancaman tersebut sebagai Demam Berdarah Dengue atau DBD. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan menyatakan hingga saat ini belum ada kasus virus B di Indonesia, namun tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

Beberapa kasus flu Singapura mungkin memerlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu setelah tanda dan gejala penyakitnya hilang. Baca selengkapnya

Anak-anak berisiko tinggi tertular flu Singapura, terutama remaja dan anak-anak. Meski jarang terjadi, penyakit ini bisa terjadi pada orang dewasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *