Waspada Kejahatan Siber di Media Sosial, Ikuti Langkah Preventif Ini Agar Tak Jadi Korban

TEMPO.CO, Jakarta – Kejahatan dunia maya (cybercrime) semakin mengkhawatirkan karena Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak menjadi korban kejahatan dunia maya, mulai dari serangan malware, peretasan, dan pencurian informasi pribadi. Kejahatan ini sering dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Whatsapp dan lain-lain.

Dikutip dari ejournal.ipdn.ac.id, aktivitas pengguna internet di Indonesia yang paling banyak dilakukan adalah mengakses media sosial. Sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga, mencari informasi, dan mengikuti konten yang diminati.

Selain itu, aplikasi email dan chatting seperti WhatsApp, Line, dan Telegram digunakan untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan kolega. Browsing atau mencari informasi di Internet juga merupakan aktivitas yang sangat lumrah di kalangan masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, besarnya partisipasi pengguna internet dalam mengakses internet juga membuka peluang terjadinya kejahatan dunia maya.

Apa itu kejahatan dunia maya?

Kejahatan dunia maya atau cybercrime adalah kejahatan dunia maya yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana atau sasaran kejahatannya. Kejahatan dunia maya mencakup berbagai jenis kejahatan seperti peretasan, phishing, pornografi, penipuan online, dan pencurian nomor kartu kredit.

Pada saat yang sama, kejahatan dunia maya yang paling umum terjadi di Indonesia adalah distribusi konten provokatif dan penipuan online. Kejahatan siber di Indonesia antara lain pembajakan perangkat lunak, terorisme siber, penipuan (termasuk penipuan siber dan pelanggaran undang-undang transaksi elektronik), peretasan, manipulasi data, phishing, dan serangan siber terhadap sistem keamanan digital.

Faktor penyebab

Secara umum, terdapat tiga pendorong utama kejahatan siber di Indonesia, yaitu:

1. Kesalahan manusia

Kesalahan manusia mengacu pada ketidaktahuan pengguna dalam mengambil tindakan di dunia maya yang dapat membuat sistem mereka rentan terhadap peretasan. Misalnya saja menggunakan password yang lemah atau mengklik link yang mencurigakan.

2. Kerentanan atau kelemahan sistem

Penjahat dunia maya dapat mengeksploitasi kelemahan sistem untuk mendapatkan akses tidak sah terhadap informasi sensitif.

3. Penggunaan malware

Faktor ketiga adalah penggunaan malware dan berbagai serangan siber lainnya yang dilakukan oleh peretas siber profesional terorganisir yang melancarkan berbagai serangan siber dengan menggunakan teknik dan alat yang canggih.

Upaya proaktif untuk mencegah kejahatan dunia maya

Beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menghindari kejahatan dunia maya seperti dikutip dari ejournal.ipdn.ac.id yaitu:

1. Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun dan hindari berbagi informasi pribadi secara publik di media sosial atau forum online.

2. Instal program antivirus dan firewall yang andal di komputer dan perangkat seluler untuk melindungi dari serangan malware dan peretas.

3. Selanjutnya, selalu periksa URL sebelum mengklik link untuk memastikan keamanannya, terutama untuk email atau pesan teks yang mencurigakan.

4. Disarankan juga untuk menggunakan jaringan Wi-Fi yang aman, terutama saat melakukan transaksi keuangan atau mengakses informasi pribadi.

5. Waspada terhadap pesan phishing yang meminta informasi pribadi dan perbarui perangkat lunak Anda secara berkala untuk mengatasi kerentanan keamanan.

6. Kemungkinan menggunakan layanan keamanan online juga dapat dipertimbangkan.

7. Terakhir, penting untuk memahami hak privasi dan aturan privasi yang berlaku pada layanan online yang Anda gunakan untuk mengontrol dan melindungi data pribadi dengan lebih baik.

Pilihan Editor: Peretasan dan pembobolan data semakin sering terjadi, namun ada beberapa penyebab yang diabaikan

Perlindungan komputer adalah memilih di antara antivirus yang berbeda. Apa pun? Baca selengkapnya

Pembaruan ini dirilis dengan nomor build OS1.0.5.0.TGCMIXM. Selain lebih aman, performa baterai dan aplikasi Redmi Note 11 juga meningkat. Baca selengkapnya

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie mengatakan pemerintah belum menyiapkan pengganti media sosial X yang dulu bernama Twitter. Baca selengkapnya

Situs Elaelo dinilai memiliki keamanan rendah dan sulit diakses. Baca selengkapnya

Cuitan warganet membanjiri media sosial X dengan beragam komentar terkait aplikasi Elaelo. Baca selengkapnya

Ela Elo menjadi viral di media sosial. Mengaku sebagai media sosial lokal pengganti Twitter atau sekarang X. Prank? Baca selengkapnya

Idul Adha 2024 di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi yang sehari setelahnya. Berikut link twibbon untuk memeriahkan Idul Fitri tahun ini. Baca selengkapnya

Polisi Malaysia telah menangkap lima influencer yang mempromosikan prostitusi online, video seks, dan obat-obatan perangsang seks di media sosial. Baca selengkapnya

Pada tahun 2022 ini, Citayam Fashion Week akan mengusung konsep yang hampir sama dengan Harajuku di Jepang. Ini adalah kilas balik kegembiraan. Baca selengkapnya

Kini telah muncul aplikasi BlueSky yang disebut-sebut menjadi saingan Twitter atau X. Berikut informasi mengenai aplikasi BlueSky dan cara kerjanya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *