Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

TEMPO.CO, Jakarta – Ibu yang terjangkit demam berdarah dengue atau DBD saat hamil bisa berdampak pada kesehatan janin di tiga tahun pertama kehidupannya, menurut sebuah penelitian terbaru. Melansir Medical Daily pada Rabu 24 April 2024, demam berdarah dengue merupakan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti yang dapat membahayakan nyawa separuh penduduk dunia.

Hal ini dibuktikan dengan temuan beberapa tahun terakhir bahwa terjadi peningkatan kasus penularan di AS. Pada tahun 2023, jumlah kasus yang dilaporkan akan melebihi tiga juta kasus.

Salah satu penulis studi dari Universitas Birmingham, Livia Menezes, menekankan bahwa meskipun demam berdarah dengue merupakan penyakit yang biasa ditularkan oleh nyamuk, tidak banyak orang yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap hasil kelahiran.

Menezes mengatakan bahwa untuk mempelajari dampak infeksi demam berdarah pada ibu terhadap hasil kelahiran, para peneliti menggunakan kumpulan data besar infeksi demam berdarah pada ibu hamil dari Minas Gerais, Brazil.

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang ibunya terinfeksi demam berdarah selama kehamilan, 27% lebih mungkin dirawat di rumah sakit sejak lahir hingga usia tiga tahun.

Risiko mencapai puncaknya pada tahun kedua dengan peningkatan angka rawat inap sebesar 76%, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Economic Journal: Applied Economics. “Artikel ini menyajikan penelitian menarik yang menunjukkan bahwa paparan demam berdarah selama kehamilan, meskipun ringan, dapat berdampak signifikan pada kesehatan anak setelah lahir. Dampak dari kelahiran ini bahkan mungkin berdampak jangka panjang. “Misalnya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berat badan lahir rendah dapat berdampak negatif terhadap hasil sosial ekonomi dan kesehatan di masa dewasa,” kata Menezes.

Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan adanya penurunan berat badan lahir pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita demam berdarah dengue selama kehamilan. Hal ini meningkatkan risiko bayi diklasifikasikan sebagai bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 67 persen dan bayi dengan berat badan lahir sangat rendah sebesar 133 persen.

Di sisi lain, penulis studi lain, Dr. Martin Foureaux Koppensteiner, profesor ekonomi di Universitas Surrey, mengatakan dampak negatif kelahiran ini tidak hanya terbatas pada kesehatan masing-masing anak dan ibu, namun juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi masyarakat di mana demam berdarah sering terjadi.

Rawat inap dan masalah kesehatan yang berkelanjutan akibat infeksi pada ibu memerlukan biaya dan dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan dengan peningkatan kesadaran dan kebijakan yang lebih baik.

“Kami sangat menyarankan pengobatan dan pencegahan demam berdarah bersamaan dengan infeksi TORCH pada kehamilan, yang saat ini mencakup toksoplasmosis, rubella, HIV, sifilis, cacar air, Zika, dan influenza,” kata Koppensteiner.

Pilihan Redaksi: Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Cegah DBD

Dengan meningkatnya kasus demam berdarah, kita harus berhati-hati terhadap gigitan nyamuk. Pakar menjelaskan apa yang perlu Anda lakukan. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan menyatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang semula sepuluh tahun sekali akan dikurangi menjadi lima tahun. Baca selengkapnya

Pencegahan demam berdarah dengue terus dilakukan. Saat ini terdapat lima wilayah di kota yang banyak terdapat nyamuk ber-Wolbachia. Baca selengkapnya

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur sedang melakukan program percontohan vaksinasi demam berdarah dengue di Kota Balikpapan dengan sasaran 9.800 anak usia 6 hingga 14 tahun. Baca selengkapnya

Dokter mengatakan pasien demam berdarah harus segera diobati untuk menghindari risiko serangan dan komplikasi. Baca selengkapnya

Masyarakat yang memilih vaksinasi demam berdarah untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam berdarah harus menerima dosis penuh. Baca selengkapnya

Kewaspadaan orang tua menjadi kunci keberhasilan pengobatan demam berdarah pada anak. Inilah yang perlu dilakukan. Baca selengkapnya

Mengenai demam berdarah, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai, yang disingkat KLMNOPR. Apa ini; Baca selengkapnya

Dokter mengatakan, kebiasaan sering menahan air dan kebersihan yang buruk menjadi salah satu faktor risiko penyebaran demam berdarah. Baca selengkapnya

Masih terdapat kasus demam berdarah dengue di Indonesia. Tingginya angka kasus DBD menjadi sebuah peringatan bagi seluruh masyarakat untuk mencari solusi inovatif. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *