Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

TEMPO.CO, Jakarta – Wisata Tebing Karang Boma menjadi salah satu tempat di Bali yang paling digemari masyarakat yang ingin menikmati matahari terbenam atau ingin menikmati keindahan alam matahari terbenam.

Tempat wisata yang juga dikenal dengan nama Tebing Uluwatu ini kerap menjadi tujuan utama para wisatawan baik lokal maupun internasional yang ingin menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam dari atas tebing.

Tebing Karang Boma merupakan destinasi wisata dengan keindahan alam berupa tempat wisata yang terletak di tepi tebing tinggi.

Tebing Karang Boma menawarkan panorama megah yang memadukan keindahan birunya laut Samudera Hindia dengan hijaunya alam yang menawan.

Terletak di pinggir pantai, para tamu dapat menikmati pemandangan indah pantai dan garis pantai di ujung.

Jika Anda berkunjung pada sore hari yang sejuk, Anda berkesempatan melihat matahari terbenam yang spektakuler. Inilah yang diinginkan sebagian besar wisatawan.

Sebelum mengunjungi objek wisata Tebing Karang Boma, anda perlu mengetahui terlebih dahulu harga tiket, lokasi dan cara menuju kesana. Rangkuman informasi mengenai hal tersebut dapat dilihat di bawah harga tiket dan jam buka Tebing Karang Boma

Untuk masuk ke lokasi wisata Tebing Karang Boma, wisatawan dikenakan biaya masuk satu kali saja, tidak gratis. Wisatawan hanya perlu membayar biaya parkir yang sangat murah, sekitar Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp20.000 untuk becak atau mobil.

Objek wisata puncak hutan ini buka 24 jam sehari. Jadi traveller bisa mengunjungi tempat ini kapanpun dan dimanapun.

Wisatawan juga bisa lebih puas dan leluasa menikmati segala keindahan alam yang ditawarkan tempat ini.

Anda tidak perlu khawatir lapar atau kekurangan minuman, di kawasan ini terdapat beberapa pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman. Kawasan Batu Karang Boma

Tempat untuk mengunjungi Batu Karang Boma berada di Bali Selatan, tepatnya di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali. Letaknya dekat Pantai Nyang Nyang di Uluwatu Selatan.

Jika anda berada di pusat kota denpasar, jarak menuju tempat wisata ini sekitar 32 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam 15 menit.

Dari Ubud perkiraan waktu tempuh kurang lebih satu jam 45 menit. Sedangkan dari Seminyak, wisatawan harus menempuh perjalanan selama satu jam untuk mencapai destinasi wisata ini.

Sedangkan jika Anda datang dari kawasan sekitar Kuta, waktu tempuh akan memakan waktu sekitar 35-40 menit.

Selain itu, saat memasuki kawasan Tebing Karang Boma, Anda masih harus berjalan kaki dari tempat parkir menuju titik utama di tepi tebing. Untuk menyeberang jalan, Anda harus berjalan kaki sekitar lima menit. Cara menuju Tebing Karang Boma

Ada beberapa cara untuk mencapai objek wisata Tebing Karang Boma. Jika Anda tidak mempunyai kendaraan, Anda bisa menyewa kendaraan baik itu sepeda motor maupun mobil di tempat persewaan yang dekat dengan daerah Anda.

Untuk rental 4×4 atau mobil, biasanya akan disewa 8-10 jam penuh dengan sopir pribadi. Jika ingin perjalanan lebih singkat dan hemat, Anda bisa menyewa sepeda motor atau skuter.

Anda dapat memesan sewa sepeda motor melalui akomodasi Anda. Pasalnya banyak resort yang menawarkan jasa sewa sepeda motor. Namun saat berkendara, pastikan untuk mengisi bahan bakar dan mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.

Sedangkan jika Anda datang dari Kota Denpasar, Anda bisa mengikuti rute menuju Tebing Karang Boma berikut ini. Mulai dari Jalan Teuku Umar – Jalan Imam Bonjol – Jalan Bypass Ngurah Rai – Jalan Raya Uluwatu hingga menemukan gerbang Puncak Karang Boma.

PUTRI RADDEN

Pilihan Editor: Delegasi World Water Forum akan diajak berkeliling Melukat dan mengunjungi Museum di Bali.

Sukabumi mempunyai potensi wisata alam yang dikatakan berkelas dunia. Baca selengkapnya

DKS Group, pionir industri hotel mewah, telah mengumumkan kemitraan bisnis terbarunya dengan Marriott International dan akan membuka JW Marriott Bali Ubud Resort & Spa. Baca selengkapnya

Walhi khawatir Subak dalam bahaya. Pemerintah provinsi Bali telah menggarisbawahi komitmennya terhadap konservasi sistem perairan budaya. Baca selengkapnya

Kritik PWF terhadap penyelenggaraan forum air terbesar di dunia di Bali juga disampaikan. Baca selengkapnya

PLN dan masyarakat sedang mengembangkan hutan mangrove di Bali. Baca selengkapnya

Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial Fakultas Hukum UGM merespons kejadian pelanggaran HAM pada PWF 2024 di Bali. Baca selengkapnya

Forum Air Dunia ke-10 baru-baru ini diadakan di Bali dan ditandai dengan adanya organisasi saingan terhadap forum dunia ini, yang disebut Forum Air Rakyat. Apa ini? Baca selengkapnya

BCA menyalurkan KUR kepada pedagang kopi di Bali dengan biaya di atas Rp 100 juta. Baca selengkapnya

AJI mengatakan, ini bukan pertama kalinya kegiatan masyarakat dibatalkan dan kebebasan berpendapat dibatasi di tengah peristiwa global. Baca selengkapnya

Forum Pembubaran Air Rakyat 2024 (PWF) merupakan induk organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) se-Bali di wilayah kasat mata. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *