Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

TEMPO.CO, Jakarta – Perkembangan pariwisata di Ha Long Bay Vietnam menarik perhatian dunia. Namun sayangnya, popularitasnya membawa konsekuensi yang serius. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini semakin banyak menemukan sampah plastik yang merusak pengalaman mereka.

Alex Brouwalder dari Swiss, Patricia Meyerhofer dari Australia dan Ged Kelly dari Inggris adalah contoh wisatawan yang kesal dan marah setelah melihat sampah plastik dalam jumlah besar di Ha Long Bay.

Permasalahan ini nampaknya sudah menjadi masalah yang sudah berlangsung lama meskipun pihak berwenang telah berupaya untuk membuang limbah tersebut. Bahkan majalah Fodor’s Travel memasukkan Ha Long Bay dalam daftar tujuan wisata top tahunannya.

Sampah plastik diyakini berasal dari berbagai sumber, termasuk desa nelayan dan perilaku sembrono wisatawan. Namun, tanggung jawab utama untuk menyelesaikan masalah ini terletak pada pemerintah daerah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membersihkan kawasan tersebut, namun tantangan besar masih tetap ada karena permasalahannya tidak hanya terkait dengan sampah yang ada tetapi juga untuk mencegah timbulnya sampah baru.

Sementara itu, Asosiasi Kapal Pesiar Lan Ha berupaya mengurangi dampak negatif wisatawan dengan menyewa kapal pesiar mereka untuk dibersihkan secara rutin. Namun, penting bagi pihak berwenang dan industri pariwisata untuk bekerja sama untuk menemukan solusi berkelanjutan terhadap masalah ini.

Wisatawan seperti Browwalder juga menyerukan tindakan yang lebih tegas terhadap sumber sampah plastik di Ha Long Bay dan Pulau Cat Ba. Mereka pun rela mengeluarkan biaya lebih untuk mendukung upaya pembersihan situs cagar budaya tersebut.

“Jika tidak ada upaya serius, wisatawan mancanegara akan meninggalkan tempat ini dalam beberapa tahun. “Mari kita fokus pada isu-isu yang lebih besar daripada keuntungan jangka pendek,” kata Brouwalder.

Ia menambahkan, permintaan telah dikirimkan ke UNESCO terkait masalah pencemaran di kepulauan Ha Long Bay.

Putri Ani | VN Ekspres

Pilihan Editor: Ha Long Bay Masuk Daftar Destinasi Wisata Vietnam yang Harus Dihindari di Tahun 2024, Ini Alasannya

Vietnam telah mengambil langkah drastis lainnya untuk memberantas korupsi dengan menutup sebuah perusahaan minuman ringan. Baca selengkapnya

Retno Marsudi juga berpartisipasi dalam ASEAN Future Forum yang diselenggarakan di Vietnam sebagai wadah untuk mengkaji secara utuh visi dan gagasan masa depan ASEAN.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan izin untuk membatasi ekspor larva lobster. Pertanian harusnya ada di Vietnam. Baca selengkapnya

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong tindakan global melawan produksi plastik global yang tidak diatur. Baca selengkapnya

Pemerintah juga membuka kembali ekspor lobster, sumber utama ekspor lobster, dengan syarat pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam. Baca selengkapnya

Timnas U-23 Vietnam mencetak poin penuh pada laga pertama Grup D Piala Asia U-23 2024.

Pertemuan Presiden Jokowi dan CEO Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta mendapat perhatian banyak media internasional. Baca selengkapnya

Pengusaha real estate Truong My Lan telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Vietnam. Apa yang sedang kamu lakukan? Ini profilnya. Baca selengkapnya

Menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, isu pengelolaan sampah kembali mencuat. Salah satunya adalah sampah plastik. Baca selengkapnya

Seorang wanita ‘crazy rich’ di Vietnam telah dijatuhi hukuman mati karena perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 juta dolar atau sekitar 200 T. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *