TEMPO.CO, Jakarta – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Khamianin menanggapi kabar Rusia menginginkan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky. Hamianin menyebutnya sebagai upaya putus asa dari “negara yang kalah” untuk berperang. Dalam wawancaranya dengan wartawan, ia mengingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri masuk dalam daftar orang yang dicari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena kejahatan perang di Ukraina. “Kita tidak boleh lupa bahwa di dunia ada undang-undang dan komunitas global. Ada hukum internasional yang berlaku tidak hanya di satu negara, tapi di banyak negara,” ujarnya, Senin, 6 Mei 2024, usai peringatan Hari Raya Dunia. Hari Kebebasan Pers di Museum Sumpah Pemuda Jakarta Pusat. ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin dan Maria Alekseyevna Lvova-Belova pada 17 Maret 2023 sebagai perwakilan hak-hak anak di bawah Presiden Federasi Rusia.
Mereka diduga bertanggung jawab atas kejahatan perang berupa pemindahan anak-anak secara ilegal dari Ukraina ke Rusia. Pencarian Rusia terhadap Zelensky terungkap melalui entri terbaru di database Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Sabtu, 4 Mei 2024. Media Rusia melaporkan bahwa kementerian telah memerintahkan penangkapan Zelensky. “Menurut informasi, Zelensky dicari berdasarkan pasal-pasal KUHP Rusia. Pasal spesifiknya belum diungkapkan,” kata kantor berita negara Rusia TASS. Pejabat Rusia belum menjelaskan mengapa Zelensky masuk dalam daftar tersebut. Menyebut Rusia sebagai “negara teroris”, Hamianin mengatakan tindakan tersebut adalah “upaya putus asa”. “Saya pikir apa yang mereka lakukan adalah upaya putus asa dari negara yang kalah dalam perlawanan,” katanya. “Kita tidak boleh melupakan satu hal: mereka memasukkan seseorang ke dalam daftar. “Tidak ada yang tertarik dengan hal itu.” Moskow telah menargetkan Zelensky sejak Februari 2022 ketika melancarkan invasi ke Ukraina. Selain presiden Ukraina, pemerintah Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa politisi Ukraina dan Eropa. Beberapa pejabat yang dicari Rusia antara lain Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, Menteri Kebudayaan Lituania, beberapa mantan anggota parlemen Latvia, dan jaksa ICC yang menyiapkan surat perintah penangkapan Putin. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan langkah Rusia menunjukkan “keputusasaan” negaranya untuk menarik perhatian. “Kami ingin mengingatkan semua orang bahwa, bertentangan dengan pengumuman Rusia yang tidak perlu, surat perintah penangkapan diktator Rusia Vladimir Putin adalah sah dan berlaku di 123 negara,” ujarnya dalam keterangan resmi, 4 Mei 2024. .
Pilihan Editor: Ukraina berharap Indonesia menghadiri KTT Perdamaian Swiss bulan depan NABIILA AZZAHRA A. | Reuters
Ksenia Karelina, warga negara Rusia-AS, diadili di Rusia atas tuduhan mengirimkan uang kepada tentara Ukraina melalui organisasi nirlaba di New York. Baca selengkapnya
Vladimir Putin memuji Vietnam atas sikap netral kebijakan luar negerinya terhadap perang di Ukraina.
Pemulihan hubungan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuat khawatir Amerika Serikat dan sekutunya. Baca selengkapnya
Presiden Vladimir Putin mengajak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menaiki limusin mewah Aurus Rusia selama kunjungannya ke Pyongyang.
Presiden Korea Utara Kim Jong-un menyambut kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyoroti kedekatan hubungan kedua negara. Baca selengkapnya
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand Marcos dan jabatan penting lainnya pada Rabu, 19 Juni 2024.
AS mengkritik Hanoi karena menjadi tuan rumah kunjungan kerja Vladimir Putin. Baca selengkapnya
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkannya limusin Aurus Rusia, satu set teh, dan pedang Angkatan Darat Rusia.
Diperkirakan dua tahun pertama perang Rusia di Ukraina menyebabkan emisi gas rumah kaca setara 175 ton karbon dioksida. Baca selengkapnya
Di Pyongyang, Presiden Rusia Vladimir Putin disambut oleh massa yang antusias dan upacara mewah. Baca selengkapnya
