3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik

TEMPO.CO, Jakarta – Saat mudik, masyarakat lebih memilih jalan tol untuk menghemat waktu. Jalan tol yang panjang dan sempit sangat berbahaya bagi pengemudi. Berikut beberapa bahaya berkendara di jalan lurus.

1. Tempat tidur mikro

Microsleep, atau kondisi tidur, berlangsung selama beberapa detik. Menurut Sleep Foundation, insomnia terjadi karena kurang tidur. Namun kondisi ini juga bisa dialami oleh mereka yang tidak memiliki masalah tidur.

Hal ini juga bisa terjadi saat melakukan aktivitas terisolasi seperti berkendara di jalan lurus yang sepi. Keadaan ini sangat berbahaya jika dirasakan seseorang memerlukan konsentrasi penuh seperti mengemudikan kendaraan.

Pasalnya, jalan yang panjang dan sepi bisa membuat pengemudi mengantuk hingga tidak bisa tidur. Tanda-tanda pengemudi harus berhenti sebelum mikrofon antara lain meninggalkan jalan raya, mengangguk berulang kali, dan kelopak mata berat.

2. Mengemudi dalam keadaan mabuk

Ini adalah rasa kantuk saat mengemudi. Di Amerika, rasa kantuk merupakan penyebab utama kecelakaan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hal ini sering terjadi ketika pengemudi kurang tidur atau karena masalah tidur.

Alasan lainnya adalah berkendara di jalan lurus yang panjang. Jalan perkotaan tentu berbeda dengan jalan pedesaan terpencil atau jalan tol yang sepi. Jalanan akan membuat pengemudi mengantuk.

Oleh karena itu, seseorang harus memastikan bahwa mereka sehat saat mengemudi. Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa kantuk yang menyebabkan kecelakaan.

3. Hipnosis jalan raya

Hipnosis jalan raya dikenal sebagai fenomena berkendara jarak jauh di jalan raya dengan perasaan hampir tertidur atau bermimpi di siang hari. Namun situasi ini terjadi saat mempertahankan kendali kendaraan.

Menurut Healthline, hipnosis jalan raya disebabkan oleh pengemudi dalam keadaan terisolasi atau kurang rangsangan. Misalnya pada jalan yang lurus dan datar.

Situasi ini berbahaya karena pengemudi berpengalaman di jalan raya kehilangan konsentrasi dan bereaksi cepat sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

YOLANDA AGNE | Putri INDY SHAFARINA | WINDA OKTAVIA

Pilihan Penulis: Daftar Kerugian Akibat Banjir, Longsor, dan Longsor.

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan dari KM 24+185 sd KM 24+806 arah Cikampek lajur 1. Baca selengkapnya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerima pertemuan reuni mahasiswa Program Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) ke Jasa Marga Tollroad Control Center (JMTC) untuk belajar dan mengenal bisnis dan digital proses pelayanan operasional Jasa Marga Baca selengkapnya

Tol Astra Infra Tangerang-Merak pada tahun ini mulai dibangun dengan penambahan ruas ketiga sebelah barat Serang (KM 77+375) hingga Cilegon Timur (KM 87+150). Baca selengkapnya

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapat pendanaan melalui penyertaan negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Baca selengkapnya

Anggota Komite II DPR RI Arsyadjuliandi Rachman mendesak pemerintah segera menyelesaikan pembayaran tol Pekanbaru-Padang. Baca selengkapnya

Ada tiga jenis gangguan utama saat mengemudi, penglihatan fisik dan kognitif. Berikut sembilan hal yang dapat mengalihkan perhatian Anda di jalan. Baca selengkapnya

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. Dikombinasikan dengan listrik, lebih hemat. Keluarga juga nyaman karena terdapat atap kaca panoramik dengan Power Sunshade di bagian atapnya. Baca selengkapnya

Di bawah ini adalah jalan raya terpanjang di dunia, yang panjangnya mencapai puluhan ribu kilometer. Apakah ada di Indonesia? Baca selengkapnya

Wakil Presiden MTI Djoko Setijowarno menjelaskan catatan evaluasi transportasi selama Idul Fitri 2024 Baca selengkapnya

Kementerian Agama memfasilitasi ribuan masyarakat untuk kembali dari rumahnya untuk bekerja di Jakarta setelah mudik Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *