TEMPO.CO, Jakarta – Biaya operasional yang lebih rendah dan ramah lingkungan menjadi alasan penggunaan kendaraan listrik (EV). Karena itulah kendaraan listrik mulai menarik perhatian konsumen.
Dalam data penjualan grosir (pengiriman dari pabrik ke pengecer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil listrik mencatatkan penjualan sebanyak 17.062 unit atau melonjak sekitar 65,2 persen year-on-year (yoy).
“Mobil EV sangat diminati konsumen. Namun, berbeda dengan mobil dan mesin konvensional, mobil EV memiliki tantangan seperti torsi dan kecepatan tinggi serta bobot baterai yang besar, sehingga perlu dipasangi ban yang tepat,” kata Bridgestone. Wakil Presiden Original Equipment (OE) Indonesia, Fisa Rizqiano.
“Ban khusus ini dirancang untuk memenuhi permintaan semacam ini guna meningkatkan pengalaman berkendara guna menjamin keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal,” lanjutnya.
Fisa menjelaskan, ciri-ciri mobil listrik banyak hal, antara lain bobotnya yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, karena baterai EV sendiri memiliki bobot 30-50 persen dari total bobot.
Selain itu, kabin mobil listrik lebih senyap dibandingkan mobil konvensional, sehingga suara (kebisingan) yang berasal dari ban, suara tapak (biasanya) akan lebih terdengar, dan suara bising yang dihasilkan oleh ban. kontak dengan permukaan jalan (frekuensi rendah).
Fitur selanjutnya adalah akselerasi dan pengereman. Torsi yang tiba-tiba dan tinggi yang dihasilkan kendaraan listrik dapat meningkatkan laju keausan ban sehingga ban listrik memerlukan ketahanan yang lebih besar.
Oleh karena itu, ban yang digunakan pada motor listrik harus memiliki teknologi yang dapat mengurangi hambatan gelinding agar dapat mengurangi daya baterai, mengurangi panas dan mencegah gesekan.
Lebih detailnya, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ban mobil listrik yang tepat:
1. Indeks Beban
Aki mobil EV menambah banyak bobot kendaraan dibandingkan kendaraan bermesin konvensional. Bobot ekstra ini dapat memberi tekanan lebih besar pada ban. Oleh karena itu, Anda memerlukan ban dengan rating beban yang sesuai dengan bobot kendaraan.
2. Gesekan Rendah
Memilih ban dengan koefisien gelinding yang lebih rendah dapat membantu mengurangi hambatan gelinding.
3. Kebisingan rendah
Kendaraan listrik lebih senyap karena tidak adanya kebisingan mesin, sehingga untuk berkendara dengan lancar dan senyap, sebaiknya pilih ban dengan teknologi peredam bising.
4. Kekuatan Komposit
Torsi tinggi pada kendaraan listrik berarti lebih banyak keausan ban. Ban yang dibuat dengan kompon karet berkualitas dirancang memiliki kekuatan untuk menahan torsi ekstra tersebut.
Pilihan Editor: Motor balap Marc Marquez kesulitan di tes MotoGP Sepang
Ingin ngobrol dengan redaksi mengenai artikel di atas? Masuk ke member.tempo.co/komunitas, pilih grup GoOto
Bagi yang mencari pasangan melalui matchmaking atau kencan kilat, perhatikan beberapa poin penting berikut ini agar tidak salah. Baca selengkapnya
Idenya, pelaksanaan proyek kendaraan listrik harus didukung oleh ekosistem. Baca selengkapnya
Ketua OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah saran yang bisa ibu-ibu gunakan untuk menyikapi pelemahan rupiah. Baca selengkapnya
Peningkatan transaksi di SPKLU tercatat hingga H+7 Idul Fitri. Baca selengkapnya
Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari awal, dan digunakan untuk mobil listrik berbiaya rendah Tesla. Baca selengkapnya
PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung penumpang pengguna kendaraan listrik. Baca selengkapnya
PLN UP3 Surakarta telah mendirikan sejumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di jalan tol dan luar tol di wilayah operasinya menjelang Idul Fitri 2024. Pengaturan tersebut telah diterima secara tertulis oleh pemilik kendaraan listrik dan pengguna SPKLU. hingga 216 pengguna selama periode Siaga Idul Fitri mulai tanggal 1 hingga 16 April 2024. Baca selengkapnya
Setiap rest area SPKLU terdapat tiang tunggu PLN yang dapat digunakan pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu baterai terisi. Baca selengkapnya
Forbes merilis orang terkaya dunia nomor 1 Bernard Arnault, pemilik Louis Vuitton. Berikutnya adalah Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu untuk ukuran Baca selengkapnya
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, peta SPKLU sudah dibuat di seluruh tanah air, termasuk Tol Trans Sumatera. Baca selengkapnya