BERITA TAMBAKBET – kasus artis Nikita Mirzani dan putrinya Laura Meizani Mawardi atau lebih di kenal Lolly, inilah kewajiban orangtua kepada anak kandung dalam Islam. Sangat penting di ketahui para orangtua Muslim. KHASUS NIKITA MIRZANI DAN LOLLY
Sebagaimana di beritakan, nama Nikita Mirzani dan Lolly kembali menjadi sorotan publik Tanah Air. Perseteruan ibu dan anak ini terungkap luas ke publik.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Betting Bola Terpercaya!
Semua ini berawal dari hubungan asmara Lolly dengan Vadel Badjideh yang tidak mendapat restu Nikita Mirzani. Lolly pun merasa tidak lagi memiliki hubungan baik dengan ibunya Nikita Mirzani.
Melalui akun media sosialnya, Lolly membantah berbagai tuduhan sang ibu, termasuk kabar hamil dan aborsi. Sebelum perseteruan ini, Nikita Mirzani dan Lolly memang kerap terlibat dalam berbagai kontroversi.
KHASUS NIKITA MIRZANI DAN LOLLY
Di himpun dari Almanhaj.or.id, Ustadz Ahmas Faiz bin Asifuddin menyatakan peran orangtua sangat menentukan baik-buruk serta utuh-tidaknya kepribadian anak. Oleh karena itu, orangtua pasti akan di mintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhirat kelak terkait anak-anaknya.
Hadits ini menunjukkan bahwa orangtua sangat menentukan salih-tidaknya anak. Sebab pada asalnya setiap anak berada pada fitrah Islam dan imannya; sampai kemudian datanglah pengaruh-pengaruh luar, termasuk benar-tidaknya orang tua mengelola mereka,” jelasnya.
BACA JUGA : Rekomendasi Situs Slot Gacor!.
“Setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan di mintai pertanggungjawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya.
Seorang pemimpin adalah pemelihara, ia akan di mintai pertanggungjawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang laki-laki juga pemelihara dalam keluarganya, ia akan di mintai pertanggungjawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Dan seorang perempuan adalah pemelihara dalam rumah suaminya, ia akan di mintai pertanggungjawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya.”
“Maka orangtua bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anak-anaknya. Karena itu hendaknya setiap orangtua memperhatikan sepenuhnya perkembangan serta masa depan anak-anaknya, masa depan yang bukan berorientasi pada sukses duniawi, tetapi yang terpenting adalah sukses hingga akhiratnya,” terang Ustadz Ahmas Faiz.
“Dengan demikian, orangtua tidak boleh mementingkan diri sendiri, misalnya dengan melakukan dorongan yang secara lahiriah terlihat seakan-akan demi kebaikan anak, padahal sesungguhnya untuk kepentingan kebaikan, prestise, atau popularitas orang tua. Sehingga, akhirnya salah langkah,” lanjutnya.