Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

NEWS24.CO.ID – TikToker asal Depok terancam hukuman penjara karena video memberi makan anak-anak kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor viral di media sosial. Bahkan, para TikToker tersebut dianggap melanggar hukum dan privasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, TiktoKerne asal Depok bernama Ahmad Saugi, warga Dusun, Kecamatan Cilodong, Depok. Kejadian bermula ketika pemilik akun TikTok @ahmadsaugi31 melihat seorang anak kelaparan menangis kepada ibunya. Tapi bukannya makanan, ibunya malah membentaknya. “Aku lapar Bu, aku lapar,” teriak anak berkaos kuning itu.

Setelah itu Ahmad Saugi kembali ke rumah anak laki-laki itu, ketika dia masuk, hanya ada dua orang paman di sana. Gibran masih mengenakan kaus kuning yang sama seperti saat pertama kali bertemu Ahmad Saugi.

Tanpa pikir panjang, Ahmad Saugi mengajak ketiga kakak beradik itu ke sebuah restoran dengan menggunakan sepeda motornya. Di restoran kepresidenan, Ahmad Saugi baru saja melihat bocah berjas kuning bernama Gibran itu sedang bersama adiknya Suta dan Amira.

Ahmad Saugi bertanya kepada ayah dan ibu Gibran yang mengetahui ayahnya bekerja dan jarang pulang. Namun yang meresahkan mereka adalah ketiga bersaudara itu meninggalkan rumah, ketika mereka lapar, ibu mereka menyuruh mereka makan garam. Anak laki-laki hanya bisa makan ketika ayahnya pulang.

Gibran yang hendak masuk pesantren pun meminta Ahmad Saugi memperlihatkan pipi kirinya yang ditumbuhi rambut ibunya. Ahmad Saugi pun mengaku kesal melihat kondisi Gibran dan adiknya yang tidak makan sendiri di restoran cepat saji tersebut.

Kemudian Ahmad Saugi mengajak ketiga bersaudara itu ke pasar kecil. Gibran yang sangat menyayangi kedua adiknya ingin membelikan suguhan dan sosis untuk adiknya. Ahmad Saugi akan bertanya kepada tetangganya tentang status keluarga Gibran yang sebenarnya.

Videonya menjadi viral. Bukannya mengakui tayangan berdurasi 2 menit 51 detik itu, kepala desa setempat malah mengancam akan memenjarakan Ahmad Saugi karena menilai melanggar hukum dan privasi.

Pejabat distrik juga meminta Ahmad Saugi untuk meminta maaf secara terbuka dan mengambil video bersama kakak laki-lakinya. Saya Ahmad Saugi dengan akun TikTok @ahmadsaugi31 alamat Jalan M Nasir, Kampung Bendungan RT 1 RW 06 Cilodong, Depok, dalam hal ini pembunuh yang membagikan video “Abang Cuma Minta Makanan” di akun TikTok saya pada Sabtu lalu. 4 Mei 2024 pukul 14.30 WIB,” kata Ahmad Saugi saat membacakan keterangan.

Ia juga mengatakan membagikan video tersebut melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertama, tidak adanya izin pihak keluarga dalam video ini, kedua, tidak adanya verifikasi dan koordinasi dengan masyarakat, tetangga, RT, RW, Pemda dan lain sebagainya. Ketiga, tidak melindungi hak keluarga. Keempat, tidak sesuai dengan data dan fakta sebenarnya, kata Ahmad Saugi.

Berdasarkan semua itu, Anda benar-benar melihat tanpa ada paksaan dari pihak manapun bahwa tindakan Anda salah dan Anda melanggar hukum. “Jadi dengan ini yang satu saya hapus akun Tiktok saya atas nama Ahmad Saugi 31, yang kedua hapus akun media sosial saya yang ada videonya,” kata Ahmad Saugi yang membacakan keterangan tersebut.

Tak hanya itu, Ahmad Saugi juga menyampaikan poin lain seperti tidak melayani atau menanggapi permintaan lembaga swasta pemerintah untuk menanggapi video tersebut. Keempat, Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar Pak Hamzah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan atas nama Desa Rawa Panjang, warga sekitar, pengawas RT dan RW setempat, lembaga dan pemerintah Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede, Bogor. Kabupaten, Jawa Barat.”

“Siapa pun yang mengunduh video ini, maka akan dihapus. Ini yang saya sampaikan dan katakan sejujurnya tanpa ada intimidasi atau ancaman dari siapa pun. Jika tersinggung, saya siap menempuh jalur hukum.

Pilihan Redaksi: Puluhan Ibu-Ibu di Depok Terdampak Situasi Investasi Bodong Emas, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Dari 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus tersebut, 10 orang merupakan penumpang bus dan satu orang warga Subang yang tertabrak bus. Baca selengkapnya

Imam mengatakan, Pemkot Depok siap membantu para korban kecelakaan bus, rombongan siswa dan guru Lingga Kencana yang mengalami luka berat. Baca selengkapnya

Polres Metro Depok mengerahkan 10 unit mobil ambulans didampingi 2 orang Patwal untuk mengevakuasi korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang. Baca selengkapnya

Satu dari tiga bus yang mengangkut rombongan siswa dan guru Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang, diduga karena rem blong. Baca selengkapnya

Dalam kecelakaan bus di Ciater, Subang, lima penumpang dilaporkan tewas. Baca selengkapnya

Jaksa meminta pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR Nancy Pelosi dan memukul suaminya dengan palu menjalani hukuman 40 tahun penjara. Baca selengkapnya

Polres Metro Depok memberikan bantuan kepada bocah Gibran di Bogor yang viral karena kelaparan. Baca selengkapnya

Koalisi PKS-Golkar sudah memperoleh 400 ribu suara pada Pemilu 2024, dimana PKS sendiri memperoleh 250 ribu suara. Baca selengkapnya

Imam yang juga Ketua DPD PKS Kota Depok ini mengatakan, program ini bertujuan untuk mencari solusi yang selama ini ditemui warga Depok. Baca selengkapnya

Gempa terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu sore, 9 Mei 2024. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *