Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

TEMPO.CO, Jakarta – Aliansi Masyarakat Adat Kepulauan Kalimantan Timur (AMAN Kaltim) meminta pemerintah Belanda menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam melindungi masyarakat adat sebelum memutuskan berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Permintaan itu disampaikan AMAN Kaltim dalam pertemuan dengan rombongan perwakilan pemerintah Belanda di Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Jakarta, pada 26 April 2024.

“Kalau berniat terus berinvestasi di IKN, harus bertanggung jawab kepada masyarakat adat,” kata Ketua Pengurus Harian JATAM Kaltim Saiduani Nyuk di Tempo, Rabu, 8 Mei 2024.

Selain meminta pemerintah Belanda menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam melindungi masyarakat adat di kawasan IKN, AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang melindungi hak-hak masyarakat adat, ada tidak ada perampasan tanah. perusakan lingkungan hidup, dan investasi yang baik bagi masyarakat adat dan lingkungan hidup. Saiduani mengatakan pemerintah Belanda menghormati pandangan perwakilan LSM pada pertemuan malam itu.

Setidaknya, kata Saiduanyi, mereka mempunyai gambaran mengenai situasi di IKN. “Setidaknya memberikan gambaran apa yang perlu mereka lakukan dan apa yang perlu mereka tanyakan kepada pemerintah,” ujarnya.

Menurut Saiduani, pemerintah Belanda dalam pertemuan tersebut memang ingin meminta informasi mengenai prakiraan perkembangan IKN dan kondisi terkini masyarakat adat di wilayah tersebut. Mereka juga menanyakan kajian IKN yang dilakukan Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur (JATAM Kaltim) dan AMAN Kaltim.

Ada sekitar sembilan perwakilan pemerintah Belanda yang hadir pada jamuan makan malam tersebut. Mereka antara lain Wakil Menteri Perekonomian Kerajaan Belanda Natasja van der Geest, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Michiel Sweers, Kepala Urusan Perekonomian Kerajaan Belanda Adrian Paalm, Wakil Duta Besar, dan Kepala Departemen Luar Negeri. Bidang Ekonomi, dan Kepala Kementerian Luar Negeri Asia Tenggara Annemarie van der Heijden. Perwakilan dari otoritas IKN tidak hadir dalam acara tersebut. Selain Saiduani, perwakilan LSM Teresia Jari dari JATAM Kalimantan Timur, Ali Imron dari World Wildlife Fund (WWF) dan Mapaselle dari Coastal Working Group turut serta.

Pilihan Editor: Minat pengelolaan air di proyek IKN, otoritas Belanda bergabung dengan LSM

Pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan IKN ditargetkan selesai pada tahun 2030. Baca selengkapnya

Otoritas IKN menyebutkan uji coba cloud taxi atau taksi terbang di IKN akan dilaksanakan pada Juni 2024. Baca selengkapnya

Kejaksaan Agung Jampidsus Febrie Adriansyah dilaporkan ke KPK di tengah kericuhan, dibuntuti anggota Densus 88. Baca selengkapnya

Dengan disahkannya RUU DKJ, Jakarta tidak lagi berstatus DKI. Kini berstatus Kawasan Khusus Jakarta (DKJ) Baca selengkapnya

Luas sumber air dinilai tidak mencukupi kebutuhan penduduk di IKN. Baca selengkapnya

Seorang Pengusaha Terkemuka di Timur Tengah Bertemu dengan Prabowo, Ini Profilnya. Baca selengkapnya

Erick Thohir mengklaim pembangunan pusat kebugaran tahap pertama di ibu kota Indonesia hampir selesai. Baca selengkapnya

Otoritas IKN menyelenggarakan konferensi internasional pertamanya di Forest City pada 28-30. Mei 2024 Baca selengkapnya

LPS mengucurkan Rp 1 triliun untuk pindah kantor ke IKN. LPS juga telah menetapkan jumlah nama pegawai yang akan berangkat pada tahap pertama. Baca selengkapnya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal keberlanjutan proyek Autonomous Rail Transit (ART) di IKN. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *