Inilah yang Terjadi pada Tubuh jika Berkutat dengan Pekerjaan Toxic

TEMPO.CO, Jakarta – Setiap orang pasti pernah mengalami hari-hari buruk di tempat kerja. Namun jika terjadi kesalahan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai karyawan selain stres di tempat kerja dan masalah kesehatan.

Banyak orang terjebak dalam pekerjaan biologis, dan hal ini merupakan permasalahan yang harus menjadi perhatian pekerja dan pengusaha. Tubuh akan segera mengetahui jika gejala stres akibat pekerjaan sedang terjadi dan akan mengirimkan sinyal alarm bahwa Anda baik-baik saja. Berikut berbagai tandanya dilansir Huffington Post.

Insomnia “Masalah paling umum adalah ketidakmampuan untuk tidur. Orang-orang melaporkan bahwa mereka sulit tidur karena pikiran mereka berpacu. Mereka terbangun di tengah malam hanya mencoba memikirkan apa yang harus dilakukan,” kata psikolog Monique Reynolds dari Maryland Institute College of Anxiety and Insomnia.

Sakit kepala Otot-otot segera menegang untuk melindungi Anda dari cedera. Menurut American Psychological Association, ketika tempat kerja dianggap sebagai tempat yang berbahaya, otot akan langsung menegang. Ketegangan kronis di leher, bahu, dan kepala dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala.

Nyeri otot membuat Anda merasa harus melawan singa di meja kerja Anda. Saat terancam, otak melepaskan adrenalin dan hormon stres lainnya ke dalam tubuh, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan.

Reynolds memperingatkan bahwa stres dapat merusak otak.

Jika Anda sering masuk angin, hal itu akan mempengaruhi pekerjaan Anda. Stres kronis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit.

Kurangnya libido Saat Anda bekerja dari rumah, akibatnya hubungan Anda dengan pasangan menjadi buruk dan libido Anda menurun.

Merasa lelah sepanjang waktu bekerja dapat menimbulkan siklus rasa lelah.

Masalah pencernaan perut, sembelit, kembung bisa menjadi stres karena stres mempengaruhi sistem pencernaan dan mempengaruhi bakteri usus.

Perubahan nafsu makan erat kaitannya dengan otak. Menurut Harvard Health Letter, saat Anda stres, berkelahi atau berkelahi akan melepaskan adrenalin dan mengurangi nafsu makan untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Namun, stres juga bisa menimbulkan akibat sebaliknya, yaitu meningkatnya nafsu makan karena Anda menjadikan makanan sebagai cara untuk melarikan diri.

Pilihan Editor: Ciri-ciri Orang yang Tidak Puas dengan Pekerjaan dan Karirnya

Rekrutmen akan terbuka untuk umum, dengan total 2.000 posisi tersedia dari 40 perusahaan. Baca selengkapnya

Kepala Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang mengungkapkan pentingnya memudahkan lulusannya mendapatkan pekerjaan. Baca selengkapnya

Generasi Z menghadapi banyak tantangan dan tantangan dalam hidup. Baca selengkapnya

Ahli saraf mengatakan wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena migrain dibandingkan pria dan memiliki waktu pemulihan yang lebih lama. Baca selengkapnya

Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan 44 perselisihan pada Pemilu 2024, naik dari hanya 13 perselisihan pada Pemilu 2019.

Judi online dikatakan merugikan dan berbahaya

Stres mempunyai efek fisik, perilaku, dan psikologis yang dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Baca selengkapnya

Stres dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, perilaku, dan mental yang serius, termasuk masalah jantung dan pernapasan. Baca selengkapnya

Jerawat tidak hanya sering dianggap sebagai masalah penampilan, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental penderitanya. Baca selengkapnya

Survei Konsumen BI pada Mei 2024 menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap perekonomian masih tetap kuat dibandingkan bulan sebelumnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *