Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

TEMPO.CO, Jakarta – UN Women pada Senin memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan Palestina yang melarikan diri dari wilayah selatan Israel. -Hamas.

Ketika krisis Rafah semakin rumit, PBB telah memperingatkan bahwa operasi darat Israel hanya akan semakin membuat putus asa.

“Ketika populasi kota Rafah di Gaza selatan meningkat lima kali lipat, dari 250.000 menjadi 1,4 juta orang, hanya dalam tujuh bulan perang, kesehatan fisik dan mental perempuan dan anak perempuan berada pada titik tertinggi sepanjang masa,” menurut terhadap data baru yang dikumpulkan oleh organisasi UN Women.

“Risiko kematian dan cedera bagi 700.000 perempuan dan anak perempuan di Rafah meningkat seiring dengan serangan darat karena mereka tidak punya tempat untuk lari dari pemboman dan pembunuhan tersebut,” tambahnya.

Pernyataan itu muncul ketika peristiwa-peristiwa dunia menunjukkan bahwa serangan Israel terhadap Rafah akan segera terjadi.

Pada hari Senin, pasukan Israel memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan wilayah Rafah. Pada Selasa 7 Mei 2024, tentara Israel menduduki operasi Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk mengirim pasukan ke Rafah meskipun ada seruan internasional untuk tidak mengirimkannya.

Menurut PBB, lebih dari 10.000 perempuan Palestina, termasuk 6.000 ibu dan 19.000 anak-anak, telah terbunuh di Gaza sejak perang dimulai.

“Perempuan dan anak perempuan di Rafah, seperti wilayah Gaza lainnya, hidup dalam keputusasaan dan ketakutan,” kata Sekjen PBB Sima Bahou.

“Serangan darat akan menjadi tindakan yang tidak dapat ditoleransi yang dapat membunuh ribuan warga sipil dan membuat ratusan ribu lainnya mengungsi,” tambah Bahous.

Tugas dalam matematika

UN Women mengatakan survei tersebut mengungkapkan kenyataan yang menyedihkan bagi perempuan dan anak perempuan yang tinggal di Rafah.

Berdasarkan data yang dibagikan dalam pengumuman tersebut, 93 persen responden perempuan mengatakan mereka merasa aman di rumah atau di kamp pengungsi.

Lebih dari 80 persen wanita melaporkan merasa depresi, 66 persen mengatakan mereka tidak bisa tidur, dan lebih dari 70 persen melaporkan kecemasan dan mimpi buruk.

“Lebih dari separuh perempuan yang disurvei (51 persen) menderita penyakit yang memerlukan perawatan medis mendesak sejak awal perang, dan 62 persen tidak menerima perawatan medis yang diperlukan,” kata pernyataan itu. orang tua juga menyebutkan masalah dan kesulitan.

“Kita perlu melindungi masyarakat. Kita perlu segera mengakhiri pertempuran dan pengiriman bantuan tanpa hambatan dan aman ke Gaza,” kata Bahous. “Perdamaian sangat dibutuhkan saat ini lebih dari sebelumnya.”

Pilihan Editor: Tentara Israel telah memutuskan untuk melintasi penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

AL ARABIA

Benjamin Netanyahu menolak seruan militer Israel untuk melakukan gencatan senjata guna mengizinkan bantuan masuk ke Gaza

Tentara Israel menghentikan operasi militer harian di jalan utama di Gaza selatan untuk mengirimkan bantuan. Baca selengkapnya

Terungkapnya tindakan mata-mata Israel terhadap ICC “membuka mata banyak diplomat”. Baca selengkapnya

Larangan Israel terhadap masuknya hewan kurban membuat ratusan ribu keluarga di Jalur Gaza tidak bisa merayakan Idul Adha. Baca selengkapnya

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak menyatakan bahwa negaranya lebih dekat dengan kekalahan total dibandingkan prediksi kemenangan total Netanyahu. Baca selengkapnya

Di luar acara, 40.000 umat Islam menggelar salat Idul Adha di Masjid Al Aqsa yang dijaga ketat Israel. Baca selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menuntut agar kebencian terhadap Israel dan Amerika Serikat tercermin dalam perkataan dan tindakan negara dan pemerintahnya. Baca selengkapnya

Keputusan Ketua Sementara Partai Bulan Bintang Fahri Bachmid yang memecat Afriansyah Noor sebagai Sekjen sempat heboh. Baca selengkapnya

Afriansyah Noor dicopot dari jabatan Sekjen Partai Bulan Bintang. Ia digantikan saat berada di Jenewa, Swiss. Baca selengkapnya

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendukung Israel pada hari Sabtu ketika ditanya mengapa G7 tidak mengutuk negara Zionis Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *