Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

TEMPO.CO, Jakarta – Turki menghentikan seluruh impor dan ekspor dengan Israel pada Kamis, 2 Mei 2024. Menurut Kementerian Perdagangan Turki, penghentian impor dan ekspor ini seiring dengan semakin memburuknya tragedi kemanusiaan di Palestina.

“Transaksi impor dan ekspor terkait Israel telah ditangguhkan untuk semua produk,” kata Kementerian Perdagangan Turki dalam sebuah pernyataan.

“Turki akan dengan tegas dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan ke Gaza.”

Perdagangan antara kedua negara diperkirakan mencapai $6,8 miliar pada tahun 2023. Bulan lalu, Turki memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel setelah pemerintah Turki memblokir Israel untuk berpartisipasi dalam operasi pengangkutan bantuan melalui udara ke Gaza.

Sebelumnya pada hari Kamis, menteri luar negeri Israel mengumumkan bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan telah melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan impor dan ekspor Israel.

“Ini adalah pekerjaan seorang diktator yang mengabaikan kepentingan rakyat dan pengusaha Turki serta mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” tulis Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz di media sosial X.

Katz mengatakan dia telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk berupaya menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, dengan fokus pada produksi dalam negeri dan impor dari negara lain.

Pilihan Editor Reuters: AS mengakui kesalahannya, serangan pesawat tak berawak di Suriah yang membunuh petani, bukan pemimpin al-Qaeda

Aljazair akan menyerahkan rancangan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya ‘genosida’ Israel di Rafah

Israel telah menyerang Rafah dua kali sejak Minggu, menyebabkan puluhan orang tewas dalam kondisi yang mengerikan. Baca selengkapnya

Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Baca selengkapnya

Departemen Pertahanan AS mengakui dermaga sementara yang dibangun untuk mengangkut pasokan kemanusiaan ke Gaza telah rusak.

Sebanyak 145 negara mendukung Palestina. Perjuangan mendirikan negara Palestina dimulai pada masa pemerintahan Presiden Yasser Arafat. Baca selengkapnya

Pasukan Israel kembali melakukan serangan genosida di sebuah kamp pengungsi di wilayah Tel al-Sultan di Rafah. Inilah Fakta Kekejaman Israel di Rafah. Baca selengkapnya

Beberapa pesepakbola terbaik dunia terlihat meneriakkan “Awas Rafa” di media sosial dalam dan luar negeri. Baca selengkapnya

Sebuah tagar yang menyatakan dukungan terhadap Palestina, “Hati-hati dengan Rafah,” menimbulkan kehebohan di media sosial. Apa arti panggilan ini?Baca selengkapnya

The Guardian melaporkan bahwa mantan kepala Mossad mencoba menekan mantan jaksa ICC Fatou Bensoud untuk menghentikan penyelidikan kejahatan perang tahun 2021.

Juru bicara IDF mengatakan militer sedang menyelidiki penyebab kebakaran di kamp pengungsi Rafah pasca serangan udara Israel. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *