Pembunuhan Penjaga Toko Baju di Kelapa Dua Tangerang, Saksi dan Anak Ungkap Fakta Baru

TEMPO.CO, Tangerang – Keluarga pembunuh pemilik toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Dangerang mengungkap fakta baru. Mereka mengatakan terdakwa mengucapkan kata-kata kotor yang berujung pada pembunuhan.

Diketahui sebelumnya, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 2 April 2024 akibat penganiayaan korban, Polsek Kelapa Tua, Polres Tangsel.

Kapolsek Kelapa Dua Stanley Choselisa mengatakan, pihaknya mendapat laporan polisi atau LBP/20/2024 di Polsek Kelapa Dua, Polres Tangsel.

Stanley mengatakan kejadian itu disebabkan oleh sakit hati. Kemudian, pembelinya, ND, 52, ingin melihat pakaian yang dijual korban, RA, 43.

“Korban meminta pembeli melepas sepatu jika ingin masuk ke toko korban. Namun pembeli tidak mau melepas sepatu, pembeli tidak berbelanja di toko korban dan berencana keluar dari toko korban,” kata Kapolres pada Selasa, 2 April 2024.

Menurut dia, saat itu korban malah melontarkan kata-kata tidak menyenangkan kepada terdakwa. Karena itu, mereka menolak menerima tindakan tersebut dan menjadi tegang.

“Saat pelaku keluar dari toko, korban mendengar kata “Thai”. Nah, maaf saya mendengar kata “Thai” yang diucapkan korban, sehingga pelaku marah dan bertanya lagi kepada korban. Perkelahian pun terjadi. antara penyerang dan korban.”

Belakangan, keluarga dan saksi di lokasi kejadian membantahnya. Radith Prathama, salah satunya mengatakan, korban kemudian terlihat jelas adu mulut dengan terdakwa.

“Iya, sempat terjadi perkelahian fisik. Tapi bukan karena korban marah kepada terdakwa, melainkan karena orang yang memintanya melepas sepatu saat itu memanggil korban dengan sebutan ‘ibu’,” ujarnya. Diterima pada Sabtu, 6 April 2024 saat diwawancarai Tempo.

Saat itu, kata dia, ia mengambil senjata tajam dari kendaraan roda empat yang diparkir di depan toko. Dia mengira ujung pedang katana itu adalah kayu.

“Karena kelihatannya seperti itu, kukira itu hanya gertakan dan aku menariknya terpisah, tapi dia malah mengeluarkan pedang dan langsung menikam ibuku.”

Korban dipukul di bagian dada dan langsung tergeletak tak berdaya. Penduduk setempat tidak berani membantu.

“Kami terpisah dari toko sebelah, tapi ibu mengancam kami.”

Ia juga mengatakan, korban merupakan kakak dari pemilik toko yang hanya berjualan saat Ramadhan. Dalam kesehariannya, korban biasa membantu anaknya di Jakarta.

“Ibunya datang ke sini karena sibuk saat bulan Fitri. Biasanya di Jakarta ada yang membantu anaknya.”

Sementara itu, anak korban, Raviandhi Prathama, berharap ada jalan keluar atas kasus tersebut. Apalagi ibunya kini sudah meninggal.

“Saya ingin nama ibu saya dikembalikan karena dalam kasus kemarin tidak ada. Yang jelas ibu saya yang menjadi korban dan ibu saya dikutuk oleh pelaku.”

Ia juga mengatakan, terdakwa mendekati ibu tersebut dengan nada mengancam. “Dia berkata kepada ibuku, ‘Kamu tahu, kamu tidak mengenalku,'” lanjut Rav. Pilihan Editor Muhammad IQBALP: Mayat membusuk tak dikenal ditemukan di gudang, berbau sampah.

Satgas Perdamaian Cartenz membenarkan Boki Ukiba tewas setelah KKB mengancam keluarganya. Baca selengkapnya

Sebelumnya, ledakan serupa terjadi pada Kamis 16 Mei 2024 pukul 18.40 Waktu Indonesia Tengah. Baca selengkapnya

Selain kasus pembunuhan interogasi di Cirebon, masih banyak kasus kematian lainnya yang masih dirahasiakan dan belum terkuak tuntas. Baca selengkapnya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ukiba di Indan Jaya.

Saat pembunuhan Vina, Adi Vivid menjabat Kapolsek Siriban dengan status AKPP.

Deskripsi ayah Egi, Mihemed Riski Rudyana yang dibunuh sekelompok sepeda motor pada tahun 2016 bersama istrinya Vina. Baca selengkapnya.

Perdana Menteri Slovakia Robert Figo membaik setelah selamat dari upaya pembunuhan minggu ini, kata wakil perdana menteri Slovakia. Baca selengkapnya

Sekelompok geng motor yang membawa senjata tajam melintas di jalan utama, namun Polsek Tangarang tidak mengambil tindakan apa pun. Baca selengkapnya

Suasana meriah terpancar dari Festival Mobil Hias Seni dan Budaya yang dihadiri Pemerintah Daerah Tangerang (BEMCAP) dalam rangka memeriahkan HUT Dewan Industri Nasional (DECRANAS) ke-44.

Robert Figo ditembak mati saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *