Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

TEMPO.CO, Jakarta – Anggota tim kuasa hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Refly Harun menuding empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbohong saat sidang pengukuhan hasil pemilihan presiden yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat, 5. April 2024.

Keempat menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Keempatnya dihadirkan juri untuk memberikan informasi argumen paslon – Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud – terkait politisasi kesejahteraan atau kesejahteraan dan cawe-cawe Presiden Jokowi untuk memenangkan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka .

Catatan penting yang kami sampaikan kemarin, kami mampu mengungkap kebohongan para menteri, kata Refly di Gedung MK I, Jakarta Pusat, Selasa, 16 April 2024.

Dia menjelaskan, kebohongan pertama adalah penyesuaian otomatis yakni pemblokiran anggaran kementerian dan lembaga. Refly lantas mencontohkan UU Keuangan Negara yang menyebutkan penyesuaian otomatis hanya bisa dilakukan pada akhir anggaran pendapatan dan belanja negara alias APBN.

“Apakah periode regulasi otomatis terjadi pada bulan Januari?” Refly bertanya.

Ia mengatakan, kebijakan pembekuan anggaran tersebut diterapkan dalam kabinet terbatas pada Januari tahun lalu. Pakar hukum tata negara ini menuding kebijakan tersebut mendukung bansos alias bansos, serta meyakinkan Prabowo dan Gibran.

Kebohongan yang dikatakan Sri Mulyani penyesuaian otomatis bukan untuk bansos, padahal Airlangga mengatakannya di media, kata Refly.

Kebohongan berikutnya, tuduhnya, adalah bantuan El Nino yang disebut-sebut tidak ada hubungannya dengan pemilu presiden. “El Nino sudah berakhir dan tiba-tiba bantuan kesejahteraan berupa beras dan uang tunai diperpanjang hingga Juni.”

Lanjutnya, Muhadjir Effendy mengaku belum pernah mendapat perintah aneh dari Jokowi. Tapi, kata Refly, Muhadjir menyebut tidak mungkin masyarakat bisa 100 persen netral.

“Jadi anehnya yang dialami Risma, kesejahteraan beras tidak lagi diurus olehnya, tapi oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional), padahal seharusnya Kementerian Sosial,” jelas Refly.

Ia kemudian menjelaskan kebohongan Airlangga Hartarto terkait impor beras. Airlangga menyebutkan defisit produksi beras sebesar 5,8 juta ton.

“Sebenarnya menurut Faisal Basri dan catatan kami hanya 0,6 juta ton. Katanya 5,8 juta ton, dan produksi beras 0,6 diimbangi dengan impor beras sebesar 3,06 juta ton,” kata Refly.

Katanya, seharusnya harga beras bisa turun dengan impor sebesar ini. Sebab, operasi pasar bisa dilakukan dengan beras yang berasal dari luar negeri. “Jadi apa gunanya impor beras lebih dari 2,4 juta ton? Ya menurut kami untuk kesejahteraan beras,” kata Refly Harun.

Pilihan Redaksi: Tak Hanya Megawati, MK juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

Keputusan PAN menarik proses legislasi PHPU dengan PPP di Mahkamah Konstitusi. Permintaan tersebut diketahui ditandatangani oleh Ketua PAN Zulkifli Hasan. Belajarlah lagi

Hakim Mahkamah Konstitusi menegur Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang meminta izin meninggalkan sidang meski baru dimulai kurang dari 30 menit. Belajarlah lagi

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara setelah hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat marah karena tidak ada komisioner yang hadir dalam sidang sengketa peraturan perundang-undangan tersebut. Baca secara keseluruhan.

PSI menduga perolehan suara partai tersebut pada pemilu legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara, bergeser ke Partai Gerindra. Belajarlah lagi

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara dialihkan ke partai lain dalam sengketa pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi hari ini. Belajarlah lagi

PDIP menggugat KPU karena ditemukan kesalahan penghitungan suara PAN di Pilpres Kalsel. Belajarlah lagi

Hakim konstitusi Saldi Isra berkelakar ketika penggugat dalam persidangan mangkir dari sidang sengketa pemilu parlemen hari ini. Belajarlah lagi

Yang ingin dibuktikan PDIP ke PTUN adalah apakah KPU terbukti melakukan perbuatan melawan hukum pada pemilu 2024. Baca selengkapnya.

Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat menegur Komisioner KPU yang tidak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tidak menganggap serius persidangan tersebut. Belajarlah lagi

PPP mengklaim ada ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di dapil I-III Sumut. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *